Selama 14 abad ini, para pengikut Ahlul Bait tiap tahunnya selalu mengenang peristiwa heroik Asyura yang sangat tragis. Mereka mengenang kembali lembaran demi lembaran sejarah yang menghiasi darah-darah suci yang tertumpah di Karbala. Mereka menangis, terkadang sampai histeris. Di negeri-negeri muslim yang tradisi Syiah-nya sudah sangat kental, Asyura berarti upacara-upacara duka dengan cara turun ke jalan atau hadir di majelis-majelis duka cita.
Banyak kaum muslimin dunia yang belum mengenal madzhab Ahlul Bait ini yang mempertanyakan, mengapa orang-orang Syiah tiap tahun mengenang peristiwa tragis ini? Mengapa kematian sekelompok orang yang sudah berlalu sekian abad dari zaman kita masih terus ditangisi? Mengapa perasaan benci terhadap para pembantai keluarga Nabi masih dipelihara oleh orang-orang Syiah? Bukankah kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya melupakan masa lalu dan memaafkan segala kesalahan mereka?
Anda bisa mengunduh melalui link berikut: Download e-Book
File Name: Tragedi Karbala
File Type: PDF
File Size: 444 kB
******
Banyak kaum muslimin dunia yang belum mengenal madzhab Ahlul Bait ini yang mempertanyakan, mengapa orang-orang Syiah tiap tahun mengenang peristiwa tragis ini? Mengapa kematian sekelompok orang yang sudah berlalu sekian abad dari zaman kita masih terus ditangisi? Mengapa perasaan benci terhadap para pembantai keluarga Nabi masih dipelihara oleh orang-orang Syiah? Bukankah kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya melupakan masa lalu dan memaafkan segala kesalahan mereka?
Anda bisa mengunduh melalui link berikut: Download e-Book
File Name: Tragedi Karbala
File Type: PDF
File Size: 444 kB
******
No comments:
Post a Comment